Kamis, 19 Februari 2009

MANFAAT MINYAK KELAPA UNTUK KESEHATAN

Pemanfaatan minyak kelapa sebagai sumber utama minyak nabati telah dikenal sejak berabad-abad lalu. Sampai pertengahan decade 1970-an, minyak kelapa merupakan sumber utama minyak nabati dalam negeri, sedangkan produk minyak sawit untuk diekspor. Pada periode 1969-1982 sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk dan berkembangnya bentuk pemanfaatan minyak kelapa, maka konsumsi minyak kelapa meningkat lebih dari 2 kali lipat dari 3,8kg/kapita/tahun menjadi 7,8/kapita/tahun. Pada kurun waktu yang sama produksi kelapa hanya meningkat dengan laju pertumbuhan 2,5% pertahun sehingga minyak kelapa tidak lagi mampu untuk memenuhi pasar domestik (dirjenbun 1994). Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pesar domestik yaitu : (1) menghentikan ekspor kopra; (2) memacu peningkatan produksi melalui program intensifikasi, ekstensifikasi, peremajaan dan rehabilitasi; (3) menggunakan kelapa sawit sebagai komoditas alternatif penghasil minyak goreng. Dampak dari langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah pada decade 70-an, produksi minyak goreng baik dari kelapa maupaun dari kelapa sawit mengalami peningkatan. Tetapi peranan minyak kelapa sebagai komoditas ekspor tergeser dengan minyak sawit. Keadaan ini diperburuk oleh adanya kampanye anti minyak tropis oleh Amarican Soybean Assosiation (ASA), National Heart Savers Association (NHSA) dan Centre for Science in the Public Interest (CSPI). Oleh mereka dianggap minyak tropis membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit anterosklerosis dan jantung koroner (Andries et,al.,1997)
Hasil penelitian pada decade 1990-an mengungkapkan fakta yang mampu membalikan anti minyak tropis bahwa ternyata minyak kelapa mempunyai khasiat yang besar bagi kesehatan. Asam laurat yang merupakan asam dominan yang terkandung pada minyak kelapa dan asam kaprat ternyata memiliki kahsiat sebagi anti virus, anti bakteri, dan anti protozoa (Enig, 199).
Meskipun telah dibuktikan bahwa minyak kelapa memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan ternyata samapai saat ini hanya sebagian masyarakat khususnya petani kelapa yang mengkonsumsi minyak kelapa hasil olahan sendiri dengan cara tradisional. Sementara sebagian masyarakat cenderung mengkonsumsi minyak makan yang di olah dari minyak nabati lain. Hal ini disebabkan karena saat ini minyak goreng yang beredar dipasaran adalah minyak sawit, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari. Sedangkan minyak kelapa hampir seluruhnya diekspor dalam bentuk minyak kelapa kasar (Crude Coconut Oil,CCO).

NILAI GIZI MINYAK KELAPA
Minyak kelapa penting bagi metebolisme tubuh karena mengandung vitamin-vitamin yang larut dalam lemak yaitu A, D, E dan K serta pro-vitamin A (karoten) (winarno 1990). Di samping itu minyak kelapa mengandung sejumlah asam lemak jenuh yaitu asam laurat (C-12) 48,5%, asam miristat (C-14) 17,6%, asam palmitat (C-16) 8,4%, asam kaprilat (C-8) 8,0%, asam kaprat (C-10) 6,4%, asam strearat (C-18) 2,5% dan asam koprat (C-6) 0,5%. Sedangkan asam lemak tak jenuh adalah oleat atau omega-9 dan linoleat atau omega-6 masing-masing 6,5% dan 1,5% (Klintar 1990). Berdasarkan komposisi asam-asam lemak tersebut minyak kelapa mengandung asam lemak rantai medium yang tinggi.
Minyak kelapa meiliki efek kesehatan yang sama dengan Air Susu Ibu (ASI), karena asam laurat yang merupakan asam lemak dominan pada kelapa apabila dikonsumsi, dalam tubuh manusia ataupun hewan akan diubah menjadi monolaurin. Monolaurin bersifat antivirus, antibakteri dan anti protozoa. Hasil penelitian membuktikan bahwa monolaurin dapat merusak membran lipida (lapisan pembungkus) virus di antaranya virus HIV, influenza, dan cytomelagovirus.
Sebuah penelitian yang dilakukan di India menunjukan bahwa serangan kardiovasikular di pulau Nicobar sangat rendah karena penduduk yang bermukim di pulau tersebut mengkonsumsi kelapa. Sama halnya dengan penduduk di pulau Lashadeveep yang mengkonsumsi daging buah kelapa dan minyak kelapa sebagai minyak makan ternyata kasusu penyakit jantungnya sangatlah rendah (Thampan, 1994)
Minyak kelapa juga ternyata dapat mencegah kaker usus besar, payudara dan prostat. Riset membuktikan bahwa 33% yang mengkonsumsi minyak jagung menderita kanker usus, sedangkan yang mengkonsumsi minyak kelapa 3% menderita kanker usus.
Dilaporkan oleh B.File dalam Allorerung (2000), manfaat minyak kelapa yaitu :
1. Mengurangi resiko alterosklerosis dan penyakit yang terkait
2. Menurunkan resiko kanker dan penyakit degeneratif lain
3. Membantu mencegah infeksi virus
4. Mensupport sistem kekebalan tubuh
5. Membantu mencegah osteoporosis
6. Membantu mengontrol diabetes
7. Memulihkan kembali kehilangan berat badan
8. Menyediakan sumber energi denagn cepat
9. Menyediakan sedikit kalori dibandingkan dengan lemak lain

1. Menyediakan nutrisi penting untuk kesehatan
2. Memperbaiki sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi
3. Membantu kulit tetap lembut dan halus
4. Membantu mencegah kanker kulit
5. Tidak mengandung kolesterol
6. Tidak menaikan kolesterol darah
7. Tidak menyebabkan kegemukan.

Sumber: www.ntfp.or.id