Selasa, 22 April 2008

Penulisan Imbuhan (Awalan) dan Kata Depan di-

Bahasa Indonesia merupakan bahasa kita sehari-hari dan kita mempelajarinya dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Namun, kita terkadang meremehkan penggunaannya dalam aktivitas kita sehari-hari, terutama dalam hal tulis-menulis, dengan tidak mengindahkan kaidah-kaidah EYD (Ejaan Yang Disesuaikan) dalam Bahasa Indonesia. Tulisan yang bagus harus memperhatikan kaidah-kaidah EYD sehingga pembaca tidak terganggu dalam membaca. Saya bukanlah seorang ahli Bahasa Indonesia, tetapi saya hanya ingin berbagi informasi dari apa yang saya tahu untuk lebih memasyarakatkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Masih banyak saya menemukan kesalahan dalam penulisan kata depan di-, terutama dalam karya tulis seperti skripsi atau makalah. Bedakan di- sebagai kata depan dengan di- sebagai imbuhan (awalan). Sebagai kata depan, di- harus dipisahkan dengan kata yang mengikutinya. Kata depan di- biasanya menunjukkan tempat. Misalnya: di samping, di atas, di depan, di Jakarta, di rumah. Sedangkan sebagai imbuhan, di- harus digabungkan dengan kata yang mengikutinya. Imbuhan (awalan) di- biasanya menunjukkan perbuatan yang pasif (kebalikan dari imbuhan me-). Misalnya: dilakukan, dilarang, dibuat, dibaca, dijual.

Semoga informasi ini bermanfaat, dan dapat lebih menyempurnakan penggunaan Bahasa Indonesia kita. Untuk lebih jelasnya, baca Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.

Tidak ada komentar: